Pendidikan agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai moral peserta didik. Namun, seringkali pendidikan agama di sekolah masih belum inklusif dan berkesinambungan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para pakar pendidikan.
Menurut Dr. Zainal Abidin Bagir, seorang ahli pendidikan agama dari Universitas Gadjah Mada, mewujudkan pendidikan agama yang inklusif dan berkesinambungan di sekolah merupakan hal yang sangat penting. Beliau menekankan bahwa pendidikan agama harus memperhatikan keberagaman dan menghormati keyakinan setiap individu.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan pendidikan agama yang inklusif adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai universal dalam ajaran agama. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar pendidikan Islam, yang menekankan pentingnya mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal dalam pendidikan agama.
Selain itu, kolaborasi antara guru agama dengan guru-guru mata pelajaran lain juga dapat menjadi solusi untuk menciptakan pendidikan agama yang inklusif dan berkesinambungan. Menurut Prof. Dr. Ninik Sri Murtini, seorang ahli pendidikan, kerjasama antar guru dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan nilai-nilai spiritual peserta didik.
Mewujudkan pendidikan agama yang inklusif dan berkesinambungan di sekolah bukanlah hal yang mudah, namun hal ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang memiliki toleransi, keberagaman, dan rasa saling menghormati. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan pendidikan agama di sekolah dapat menjadi wahana yang mempersatukan, bukan memecah belah.