Mengembangkan keterampilan santri: Menyongsong era digital
Pendidikan pondok pesantren merupakan salah satu tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Santri, atau murid pesantren, diajarkan tidak hanya ilmu agama, tetapi juga keterampilan hidup yang berguna di masa depan. Namun, dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, keterampilan santri juga perlu disesuaikan dengan era digital yang sedang kita hadapi saat ini.
Menurut Ahmad Zaki, seorang pakar pendidikan, mengatakan bahwa “santri perlu mengembangkan keterampilan dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang. Mereka perlu mampu menggunakan teknologi untuk memperluas ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas diri.”
Salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan oleh santri adalah literasi digital. Menurut Dr. Khoirul Anwar, seorang dosen komunikasi, literasi digital merupakan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif. “Dengan menguasai literasi digital, santri dapat lebih mudah mengakses informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan juga mengembangkan kreativitas,” ujarnya.
Selain literasi digital, keterampilan dalam mengelola informasi juga sangat penting bagi santri. Menurut Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, seorang ahli pendidikan, mengatakan bahwa “santri perlu belajar bagaimana menyaring informasi yang diterima dari berbagai sumber, serta mampu memilah informasi yang benar dan yang tidak benar.”
Tidak hanya itu, keterampilan berpikir kritis juga perlu ditanamkan pada santri. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang tokoh pendidikan, berpikir kritis dapat membantu santri untuk mengambil keputusan yang tepat dan menganalisis informasi dengan baik. “Dengan berpikir kritis, santri dapat mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks,” ujarnya.
Dalam menyongsong era digital, pesantren juga perlu memperhatikan infrastruktur teknologi yang memadai. Menurut M. Nur Kholis Setiawan, seorang pengamat pendidikan, “pesantren perlu memperbarui infrastruktur teknologi mereka agar santri dapat belajar dan mengembangkan keterampilan digital dengan baik.”
Dengan mengembangkan keterampilan santri untuk menyongsong era digital, diharapkan mereka dapat menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan teknologi dengan bijak. Sehingga, tradisi pesantren tetap relevan dan berkembang di tengah arus modernisasi yang terus berlangsung.